Wonder Woman, Misi Menghancurkan Dewa Perang

Review Film Wonder Woman (2017). Siapa yang tidak tahu dengan sosok wanita superhero yang satu ini. Sepertinya, dunia perfilman memang sedang gencar-gencarnya menayangkan film-film aksi para superhero yang semula hanya ada di buku komik. Kini, satu-persatu sosok mereka mulai bermunculan di layar lebar.

Wonder Woman yang semula hanyalah karakter superhero wanita di DC Comics, kini mulai dimunculkan di layar lebar. Untuk pertama kalinya, aksi Wonder Woman ini diperkenalkan di film aksi dua superhero Batman v Superman: Dawn of Justice yang diputar pada tahun 2016. Dari situlah sosok Wonder Woman dan aksinya mulai menarik banyak perhatian para pembuat film untuk mengangkat film versi solonya. Dan pada akhirnya, tahun 2017 ini, melalui tangan sutradara Patty Jenkins film Wonder Woman pun berhasil dikemas dengan sangat memukau dengan tidak menghilangkan perpaduan tampilan grafis dari film Batman v Superman dan Man of Steel, dua film garapan DC Extended Universe yang sebelumnya.

Wonder Woman, Misi Menghancurkan Dewa Perang

Apalagi sosok Wonder Woman ini diperankan oleh Gal Gadot, wanita yang memiliki raut wajah cantik dan tubuh ramping tinggi. Meskipun banyak para pengkritik yang bilang bahwa postur tubuhnya tidak sesuai dengan karakter Wonder Woman yang seharusnya berisi, namun toh pada akhirnya, saya sendiri dibuat terpukau dengan aksinya yang luar biasa jika dibandingkan dengan beberapa karakter superhero wanita yang lainnya, seperti Catwoman, Supergirl, ataupun Elektra.

Film ini pertama kali diputar di Shanghai tanggal 15 Mei 2017, dan pada tanggal 02 Juni 2017 film ini mulai diputar di Amerika Serikat.


Sinopsis Film Wonder Woman (2017)

Film ini dimulai dengan penampilan sosok Diana Prince / Wonder Woman (diperankan oleh Gal Gadot) yang saat ini bekerja sebagai seorang kurator benda-benda antik di Paris. Ia menerima kiriman paket dari Wayne Enterprises milik Bruce Wayne dan menemukan sebuah foto tentang Perang Dunia I yang membangkitkan kembali ingatannya pada masa lalu, sebuah kisah masa lalu yang telah membawanya keluar dari kehidupan lamanya hingga sampai berada pada kehidupannya yang saat ini.

Kisah flashback pun akhirnya menceritakan kembali masa kecilnya yang dahulu dibesarkan di sebuah pulau yang indah dan tersembunyi dari dunia luar bernama Themyscira. Pulau Themyscira konon diceritakan sebagai pulau yang diciptakan oleh dewa Zeus untuk melindungi manusia dari sepak terjang dewa Perang, Ares. Yang telah berkhianat dan membunuh para dewa-dewa lainnya, serta mengobarkan kebencian dan peperangan di kalangan manusia. Zeus membangun tempat untuk para pejuang Amazon dan menitipkan sebuah senjata 'pembunuh dewa' di pulau itu yang pada akhirnya diberitahukan kepada Diana berbentuk sebuah pedang. Zeus berharap bahwa senjata tersebut dapat digunakan untuk membunuh Ares.


Diana Prince, semenjak usia kanak-kanak sudah menunjukkan sikap keras dan kekuatan seorang pejuang. Ia bahkan seringkali melanggar larangan-larangan dari ibunya Hippolyta (diperankan oleh Connie Nielsen) manakala keinginannya untuk berlatih bertarung selalu dilarang oleh ibunya. Ibu Diana adalah seorang ratu Amazon yang teramat menyayanginya, hingga ia bersikeras untuk tetap melarang Diana berlatih sebagai pejuang, karena ia pikir Ares tidak akan pernah kembali. Namun, pendapatnya ini ditentang oleh Diana dan bibinya, Jenderal Antiope (diperankan oleh Robin Wright) hingga pada akhirnya Antiope melatih Diana secara diam-diam. Namun, kegiatan mereka berdua pada akhirnya ketahuan juga oleh sang Ratu, yang sempat beradu mulut dan argumen dengan Antiope. Pendapat Antiope akhirnya bisa meluluhkan hati adiknya, yang akhirnya mengijinkan untuk memberikan pelatihan pada Diana secara khusus sepuluh kali lipat lebih keras daripada yang lainnya. Hingga suatu waktu ketika Diana sedang berlatih berhadapan dengan Antiope, saat itu posisinya dalam keadaan terdesak, ia tanpa sengaja membangkitkan kekuatan tersembunyi dalam tubuhnya yang dapat mendorong Antiope terpental hingga jauh dan berdarah. Saat itu, Diana baru menyadari ada sesuatu kekuatan dalam tubuhnya.


Ketika Diana merasa bersalah telah melukai bibinya, Diana yang kini sudah beranjak dewasa, melihat ada pesawat terbang yang tiba-tiba menukik jatuh ke pantai dekat dengan pulau Themyscira. Dia langsung terjun ke perairan dan berusaha menyelamatkan sang pilot pesawat tersebut yang diketahui bernama Steve Trevor (diperankan oleh Chris Pine). Semula Diana yang semenjak kecil di asuh oleh para wanita Amazon dan jarang sekali bertemu dengan seorang pria, ia menjadi sedikit merasa aneh dikarenakan baru kali itu dia bertemu dengan seorang pria. Diana berhasil menyelamatkan Steve ke tepian pantai, namun jauh di perairan pantai yang terselimuti oleh kabut pelindung muncul kapal penjajah Jerman yang sedang mencari Steve. Pertempuran sengit pun terjadi antara orang-orang Jerman dan para pejuang Amazon yang mengakibatkan terbunuhnya Jenderal Antiope terkena peluru senapan pelaut Jerman yang saat itu diarahkan kepada Diana. Namun, kemenangan tetap berpihak pada pejuang Amazon.

Review Film Wonder Woman (2017)

Steve yang menjadi tawanan pejuang Amazon, pada akhirnya harus diinterogasi. Di bawah jeratan tali lasso kejujuran, Steve pun mengungkap siapa dia sebenarnya dan memiliki tujuan apa sehingga bisa terdampar di pulau itu. Ternyata Steve adalah seorang mata-mata yang berhasil mencuri sebuah buku catatan milik ahli kimia Doctor Isabel Maru (diperankan oleh Elena Anaya) yang saat itu sedang membuat senjata bentuk Gas Mustard mematikan di bawah perintah dari seorang Jenderal bengis bernama Erich Ludendorff (diperankan oleh Danny Huston). Mendengar cerita Steve, akhirnya Diana mengambil kesimpulan bahwa Ares adalah dalang dari semua skenario perang ini. Ia pun memutuskan untuk pergi bersama Steve dan bertujuan untuk memusnahkan Ares.

Review Film Wonder Woman (2017)

Akhirnya, Steve dan Diana pun pergi meninggalkan pulau Themyscira dengan membawa serta peralatan bertarung seperti Tali Laso kejujuran, pedang 'pembunuh dewa', dan perisai. Mereka berdua pun berlayar menuju London. Sesampainya disana, Steve segera menyerahkan buku catatan tersebut ke atasannya, yang juga diketahui oleh Sir Patrick Morgan (diperankan oleh David Thewlis), yang pada saat itu berencana melakukan gencatan senjata dengan Jerman. Dalam perjalanan, banyak hal-hal yang baru diketahui oleh Diana, sehingga ia harus mencoba beradaptasi keras dengan kehidupan luar, mulai dari merubah pakaiannya, hingga hal-hal kecil lainnya. Namun, berkat kehadiran Diana yang pandai dan mengerti seribu bahasa, akhirnya tulisan di buku catatan milik Doctor Maru pun dapat diterjemahkan olehnya. Namun, sayangnya atasan Steve tidak mendukung rencana mereka yang hendak menghancurkan tempat persembunyian senjata gas baru Jerman tersebut.

Steve yang memiliki jiwa seorang ksatria, ia bersikeras melakukan serangan tersebut dengan caranya sendiri. Akhirnya ia pun mengajak teman-temannya: Sameer (diperankan oleh Said Taghmaoui) si mata-mata, Charlie (diperankan oleh Ewen Bremmer) si sniper dan Indian Chief (diperankan oleh Eugene Brave Rock) si penyelundup untuk melakukan penyusupan ke Front Barat di Belgia. Tak lupa juga sekretaris lucu Steve yang bernama Etta Candy (diperankan oleh Lucy Davis) juga turut membantu mereka dalam melancarkan misi. Saat itu, tiba-tiba saja Sir Patrick turut andil memberikan bantuannya.

Review Film Wonder Woman (2017)

Di perjalanan, kelompok Steve dan Diana ini harus terhenti oleh jalur pertahanan musuh, disinilah Diana Prince akhirnya menjelma menjadi sosok Wonder Woman yang tangguh dan berkekuatan Dewa. Peluru yang berdesingan dapat dengan mudah ia tangkis dengan pelindung di lengannya. Melompat tinggi, berlari kencang dan bertarung seperti seorang ksatria pemberani menumpas satu-persatu musuhnya dan berhasil menembus pertahanan hingga menuju ke desa Veld. Desa Veld yang sudah lama dikuasai oleh musuh akhirnya dapat terbebaskan. Di desa itulah momen foto pun diambil. Dan di desa itu juga cinta pun bersemi diantara Steve dan Diana melalui sebuah ciuman mesra.

Review Film Wonder Woman (2017)

Perjalanan mereka pun dilanjutkan menuju ke tempat penyimpanan persenjataan Jenderal Ludendorff yang sudah diduga oleh Diana adalah jelmaan dari Ares. Diana berniat untuk membunuh Jenderal Ludendorff, karena ia pikir dengan membunuhnya maka semua peperangan ini dapat berhenti dan perdamaian akan terwujud. Namun, ketika pada suatu acara perjamuan Diana berhasil bertemu dengan Ludendorff, Steve mencegahnya untuk membunuhnya. Akan tetapi, tiba-tiba terdengar sebuah dentuman keras dari meriam yang menembakkan senjata gas tersebut ke desa Veld. Diana pun segera berlari menuju ke desa namun sayang semua penduduk desa sudah tewas terkena gas. Diana bersikeras mengejar jenderal itu hingga ke sebuah pangkalan militer tempat senjata gas kimia itu berada dan sedang direncanakan untuk mengebom tempat lainnya. Senjata tersebut dimasukkan ke dalam pesawat pembom yang bertujuan ke London.

Review Film Wonder Woman (2017)
Diana menyembunyikan pedang di pesta perjamuan Ludendorff

Pertempuran antara Diana dan Ludendorff pun terjadi. Diana berhasil menghujamkan pedang pembunuh dewanya tepat ke jantung Ludendorff dan berharap semua keadaan dapat kembali normal dan peperangan berhenti. Namun sayang, apa yang ia pikirkan ternyata berbeda dengan kenyataan. Peperangan masih akan terus berlanjut. Disinilah ia belajar bahwa ternyata manusia tidak semuanya baik. Disaat pikirannya berkecamuk, antara keinginan untuk membela manusia atau menyalahkan Ares dalam peperangan ini, Sir Patrick muncul dan mengatakan bahwa ia adalah sebenarnya Ares, si dewa perang. Dan dialah yang menjadi dalang semua skenario perang ini. Dia juga berusaha mempengaruhi Diana agar dapat bekerja sama dengannya, darinya juga Diana akhirnya tahu bahwa ia adalah sebenarnya yang dimaksudkan oleh dewa Zeus sebagai 'senjata pembunuh dewa' yang dititipkan di pulau pejuang Amazon. Dia sebenarnya adalah putri Zeus dan Hippolyta, yang berarti adalah saudara tiri Ares.

Ares terus mencoba mempengaruhinya, sementara itu tim Steve berhasil menghancurkan laboratorium tempat Doctor Maru membuat senjata gas. Namun, Steve memutuskan untuk mengorbankan dirinya dengan membawa kabur pesawat pembom berisi gas tersebut ke udara setinggi mungkin dan meledakkannya.

Seiring kematian Steve, Diana pun mengamuk, amarahnya memuncak, dan mengerahkan segala kekuatannya untuk menghancurkan Ares. Ares pun akhirnya dapat dikalahkan. Dan nasib dari Doctor Maru mendapat pengampunan dari Diana yang tidak membunuhnya. Perang pun dapat dihentikan. Perdamaian telah terwujud. Kenangan itupun akhirnya ditutup dengan akhir cerita film yang menceritakan Diana mengirim sebuah email ke Bruce Wayne ucapan terima kasih atas kiriman paketnya yang paling berharga buatnya. Dan ia menegaskan dirinya akan terus melindungi semua kehidupan di Bumi sebagai Wonder Woman.

Trailer Film Wonder Woman (2017)



------------
  • Sutradara: Patty Jenkins
  • Pemain: Gal Gadot, Chris Pine, Robin Wright, Danny Huston, David Thewlis, Connie Nielsen, Elena Anaya, Eugene Brave Rock, Said Taghmaoui, Ewen Bremmer, Lucy Davis
  • Genre: Aksi, Superhero, Fantasy
  • Tanggal Rilis: 15 Mei 2017 (Shanghai) 02 Juni 2017 (Amerika Serikat)
------------


Film Wonder Woman (2017) menurut saya sangat bagus sekali. Jika semua orang pengkritik pemeran Wonder Woman mengatakan bahwa postur tubuhnya masih belum mewakili sebagai Wonder Woman, namun saya pribadi mengatakan bahwa akting dari Gal Gadot memerankan Wonder Woman sangat bagus sekali ketimbang semua pemeran superhero wanita yang lainnya. Disini, ia benar-benar telah menunjukkan bahwa seorang wanita juga memiliki power yang dapat berperan dalam menegakkan perdamaian di muka Bumi. Dan inti dari pesan tersembunyi dalam film ini adalah tanpa cinta, apalah jadinya dunia. Mungkin perang akan terus ada.

Ini adalah film keempat dari DC Extended Universe, kita tunggu film-film berikutnya yang sedang dipersiapkan seperti Aquaman, Justice League, dan The Flash. Semoga jauh lebih seru.

Posting Komentar

0 Komentar