Game of Thrones Season 1, Kemelut Lannister dan Stark di Sisi Lain Lahirnya Mother of Dragons

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011). Seperti novelnya, season pertama ini awalnya berfokus pada keluarga bangsawan Eddard "Ned" Stark, Warden of the North, yang diminta untuk menjadi King's Hand (penasihat kepala) untuk teman lamanya, Raja Robert Baratheon. Akan tetapi, dibalik bersedianya ia menerima tawaran sang Raja, Ned sebenarnya berusaha mencari tahu siapa yang membunuh pendahulunya, Jon Arryn.

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)
Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)


Awal mula cerita di season pertama dibuka dengan beberapa anggota Night’s Watch yang diketahui mengkhianati sumpahnya menjumpai makhluk horor. Konon, makhluk tersebut sudah tidak pernah muncul lagi selama ribuan tahun. Namun, salah satu dari mereka berhasil meloloskan diri dari pembantaian para White Walkers, sebutan bagi makhluk horor yang berpenampilan seperti zombie.

Namun ia ditangkap oleh anggota Night’s Watch yang lain dan harus menerima hukuman potong leher yang dilakukan oleh Eddard ‘Ned’ Stark sang raja wilayah utara, Winterfell. Kemudian diceritakanlah kehidupan harmonis dari keluarga Stark yang berlambang Serigala. Ned Stark memiliki 5 orang anak dari istrinya, Catelyn Tully, yakni Robb, Sansa, Arya, Bran, dan Rickon serta seorang bastard (anak haram) bernama Jon Snow yang seumuran dengan anak tertuanya, Robb.

Keharmonisan keluarga Stark mulai terusik ketika rombongan dari King’s Landing, ibukota Seven Kingdoms, datang dimana Raja Robert Baratheon meminta Lord Stark untuk menjadi Hand of the King (seperti Perdana Menteri) setelah Hand of the King sebelumnya, Jon Arryn, meninggal dunia karena sakit dan bermaksud menikahkan putranya, Joffrey dengan Sansa. Semula Lord Stark keberatan menerima kehormatan tersebut tapi kemudian datang surat dari adik Lady Stark (Catelyn), Lysa Arryn, yang tidak lain adalah istri Jon Arryn, yang mengabarkan bahwa suaminya meninggal lantaran diracun oleh The Lannisters, keluarga dari istri King Robert, Queen Cersei.

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)
Keluarga Stark berdiri berderetan menyambut kedatangan Raja dari King's Landing.


Keluarga Lannister sendiri terdiri dari si kembar Jaime dan Cersei serta si kerdil, Tyrion. Bapaknya mereka, Tywin, memimpin sebuah wilayah di barat bernama Casterly Rock. Di akhir episode pertama Jaime mendorong Bran jatuh dari menara lantaran bocah 10 tahun itu memergokinya sedang bercinta dengan Cersei. Hal itulah penyebab Bran menjadi lumpuh.

Inti cerita di season pertama ini mengisahkan permusuhan antara House Lannister dengan House Stark. Sedihnya House Stark yang harmonis itu harus terpecah belah. Arya dan Sansa ikut ayah mereka ke King’s Landing, Jon Snow memilih bergabung dengan pasukan Night’s Watch, pasukan penjaga daerah utara dari manusia liar (Wildling) dan White Walkers di sebuah tempat yang diberi nama ‘The Wall’, tembok benteng yang menjulang tinggi.

Di satu momen Lady Catelyn akhirnya menyusul Lord Stark ke King’s Landing dan memberitahukan pada suaminya bahwa Bran sebenarnya didorong dari menara (bukan jatuh) dan ada orang asing yang mencoba ingin membunuh bocah itu untuk kedua kalinya dengan menggunakan sebuah senjata yang diduga adalah milik salah satu Lannister.

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)
Raja Robert Baratheon bersama keluarganya saat menyaksikan pesta penyambutan Ned Stark.


Dalam perjalanan pulang ke Winterfell, Lady Catelyn berjumpa dengan Tyrion lantas menjadikannya tawanan dan membawanya ke Vale, tempat Lysa tinggal sekarang. Jaime kesal dan menyerang Ned Stark di jalanan King’s Landing dan membunuh pasukan Ned Stark. Salah satu pasukan Jaime sempat melukai kaki Ned. Tapi Jaime murka pada anak buahnya itu dan menghajarnya. Lantas ia meninggalkan King’s Landing menuju Casterly Rock. Hal yang menarik adalah ketika Ned Stark bilang dia yang menyuruh Lady Catelyn untuk menyandera Tyrion padahal dia sendiri tidak tahu menahu dengan sepak terjang istrinya.

Akhirnya, Ned Stark mengetahui rahasia bahwa sebenarnya Joffrey dan kedua adiknya, Myrcella dan Tommen, bukan anak biologis King Robert melainkan hasil hubungan gelap Cersei dan saudara kembarnya Jaime. Dia juga mengetahui keberadaan anak-anak haram King Robert. Saat King Robert sekarat akibat serangan babi hutan yang diburunya, Lord Stark memberitahu kepada Cersei bahwa dia mengetahui kebenaran mengenai anak-anaknya dan dia meminta Cersei dan anak-anaknya meninggalkan King’s Landing segera. Sayang, itu tidak digubris sama sekali.

Sebelum King Robert meninggal dunia, beliau meminta Ned Stark menulis wasiat. Yang saya pertanyakan, kenapa tak ada satu pun saksi saat itu? Hanya ada King Robert dan Lord Stark. Isi wasiatnya, King Robert memerintah Ned Stark untuk menjadi Pengawas Raja dan Pelindung Kerajaan setelah kematiannya, dan memerintah kerajaan sampai Joffrey cukup umur. Sementara itu, Renly Baratheon, adik bungsu King Robert, menginginkan Iron Throne padahal dia masih memiliki kakak bernama Stannis Baratheon yang lebih berhak atas tahta tersebut sepeninggal King Robert.

Baca Juga:


Demi mewujudkan keinginannya itu, Renly mengajak Ned untuk memberontak terhadap kerajaan dan menjanjikan seratus ribu pasukan di belakang Ned, namun Ned menolaknya. Ned Stark tidak ingin ada pertumpahan darah di King’s Landing sementara makam King Robert belum kering.

Sepeninggal King Robert, Ned memohon perlindungan Jubah Emas dan Pengawas Kota kepada Master of Coin, Lord Baelish, bila Queen Cersei tetap memproklamirkan Joffrey sebagai Raja. Hari berikutnya, dia dipanggil ke dewan untuk bersumpah kepada Raja baru, King Joffrey. Namun Ned menolak karena wasiat King Robert yang berisikan bahwa ia ditunjuk sebagai Pelindung Kerajaan dan memerintah sebagai Pengawas hingga pewaris tahta Joffrey cukup umur.

Dia menunjukkan surat yang masih bersegel King Robert. Kingsguard, Barristan Selmy, membacakannya di hadapan petinggi kerajaan namun Cersei meminta surat itu dan merobeknya. Dia menganggap Lord Eddard Stark sebagai pengkhianat dan memerintah Ser Barristan untuk menangkapnya. Ketika hendak terjadi pertumpahan darah, Lord Eddard Stark memerintahkan pasukan Jubah Emas dan Pengawas Kota yang berada di belakangnya untuk mengamankan Queen Cersei dan Joffrey namun ternyata mereka berkhianat. Mereka justru menyerang sisa pasukan Lord Eddard Stark dan Lord Baelish malah menodongkan pisau di leher Lord of Winterfell tersebut. Geram saya dibuatnya!

Lord Eddard Stark ditahan di Red Keep. Pasukan Lannister diperintah untuk menjemput Sansa dan Arya namun Arya berhasil melarikan diri. Kabar ditahannya Lord Eddard Stark sampai ke telinga putranya di Winterfell, Robb Stark, dan istrinya, Lady Catelyn yang masih berada di Vale.

Sementara itu, Tyrion sudah dilepas sama Lady Catelyn karena dia memohon pengadilan lewat pertarungan dan dia berhasil memenangkannya. Catelyn meminta Lysa untuk mengerahkan pasukannya melawan The Lannisters untuk menolong suaminya tapi Lysa menolak karena dia lebih mementingakan keselamatan putranya yang merupakan pewaris tahta Vale, Robin Arryn. Sementara itu Theon Greyjoy, tawanan yang dianggap keluarga oleh The Starks, membujuk Robb untuk membentuk pasukan melawan The Lannisters. Robb gemetar karena itu adalah perang pertamanya. Robb mengumpulkan pasukan dan mulai bergerak ke Selatan sementara posisi Lord of Winterfell diisi oleh Bran.

Kita langsung saja melompat ke inti dari kemelut antar kerajaan ini yaitu di episode ke Sembilan. Robb berhasil memenangkan peperangannya di Riverrun dan menyandera Jaime Lannister berkat tipu dayanya kepada Tywin Lannister. Di sisi lain, Sansa memohon kepada King Joffrey untuk mengampuni ayahnya, ia berjanji akan membuat ayahnya mau mengakui pengkhianatannya dan mengakui Joffrey sebagai raja.

Saat itu, Joffrey menyetujui permintaan Sansa yang hendak dinikahinya itu. Queen Cersei juga menjanjikan bila Lord Eddard Stark melakukan apa yang diperintahkan Joffrey itu, dia tidak akan dihukum dan hanya akan di “buang” ke The Wall serta menjadikannya sebagai pasukan Night’s Watch

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)
Adegan sesaat sebelum pemenggalan Ned Stark.


Akan tetapi, disinilah kembali aku dibuat geram, Joffrey mengingkarinya. Setelah Eddard Stark mengakui kesalahannya itu, Joffrey malah memerintah Ser Illyn Payne untuk memenggal kepala Lord Eddard Stark di hadapan rakyat King’s Landing juga di hadapan Sansa dan Arya yang bersembunyi di balik patung Baelor. Meski saat itu Cersei mencegah perintah Joffrey, tapi tidak didengarkan oleh anaknya. Sansa pun pingsan di tempat kejadian. Sementara nasib Arya diselamatkan oleh salah satu anggota Night’s Watch bernama Yoren yang tengah mencari anggota baru.

Astaga, sedari awal saya lupa menceritakan sisi lain yang terjadi selain kemelut antara Lannister dan Stark ini. Sisi lain ini adalah kisah dari The Targaryens. Siapa mereka? Targaryen sebanarnya pemilik tahta sah dari Seven Kingdoms. Rajanya dulu dijuluki Mad King, Aerys Targaryen. Aerys memiliki anak Rhaegar, Viserys, dan Daenerys. Rhaegar ini adalah sosok yang membawa kabur adik perempuannya Ned Stark, Lyanna, yang bakal calon istrinya Robert Baratheon saat itu.

Keturunan Targaryen dibantai habis-habisan dan hanya bersisa Viserys dan Daenerys yang kabur menyeberangi Narrow Sea. Mereka mengungsi ke Pentos. Di Pentos, Daenerys dipaksa Viserys untuk menikah dengan pemimpin horselord Dothraki, Khal Drogo. Viserys berharap janji dari Khal Drogo yang akan memberikannya prajurit untuk merebut kembali Iron Throne di Westeros.

Kehidupan Dothraki ini bisa dikatakan tak beradab dan hampir tak manusiawi. Pembunuhan, kebrutalan, pemerkosaan, dan kekerasan menjadi simbol dari kekuatan mereka. Yang kuat adalah yang akan dianggap sebagai pemimpin.

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)
Khal Drogo dan Daenerys yang memegang telur naga di hari pernikahan mereka.


Daenerys punya penasehat yang berasal dari Westeros, Jorah Mormont. Jorah ini kabur dari Westeros karena dia menjual budak dan Lord Eddard Stark memburu kepalanya anak Lord Commander Jeor Mormont itu. Jorah beberapa kali melindungi Daenerys dari perbuatan kasar saudaranya, Viserys. Namun, jangan harap Viserys mendapatkan apa yang diharapkannya. Sebab, pada akhirnya dia pun mati ditangan Khal Drogo.

Singkat cerita, Daenerys yang sudah menjadi istri dari Khal Drogo pun hamil. Namun disebuah perjalanan, terjadi keributan antara Khal Drogo dengan prajuritnya yang menyebabkan Khal Drogo terluka parah bahkan lukanya itu lambat laun akan membunuhnya.

Daenerys meminta bantuan penyihir wanita untuk mengembalikan kesembuhan Drogo tapi penyihir itu meminta nyawa lain untuk menggantikan nyawa Drogo. Penyihir itu mengorbankan kuda milik Drogo. Alih-alih menyembuhkan Drogo, bayi dalam kandungan Daenerys malah mati. Drogo sendiri bertahan hidup tapi dia seperti mayat hidup.

Review Film Game of Thrones Season 1 (2011)
Mother of Dragons dengan salah satu bayi naga yang baru menetas.


Melihat kondisi suaminya seperti mayat hidup, Daenerys akhirnya tak tahan dan memutuskan untuk merelakannya pergi dengan menyumpal mulutnya memakai bantal hingga ia tewas. Mayat Drogo akhirnya disemayamkan dengan cara membakarnya. Di hari pembakaran mayat Drogo, dia mengikat si Penyihir Wanita itu di samping pembaringan Drogo. Dia juga meletakkan 3 telur naga yang diberikan suaminya sebagai hadiah pernikahannya. Lalu, Daenerys pun membakar mereka bersama mayat suaminya. Akan tetapi, di benaknya yang lain, ia juga ingin membuktikan bahwa ia adalah keturunan terakhir dari Naga yang kebal terhadap api. Ia pun berjalan memasuki api yang berkobar itu.

Ajaib, ketika apinya padam, Daenerys masih tetap hidup. Bahkan ia dikelilingi oleh tiga bayi naga yang baru menetas. Sejak saat itulah ia pun diberi julukan sebagai Mother of Dragons.

Trailer Film Game of Thrones Season 1 (2011)



---------

D0wnl04d Full Episode Game of Thrones Season 1 (2011)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Posting Komentar

0 Komentar