Gundala, Negeri Ini Memang Butuh Patriot

Review Film Gundala (2019). Perfilman Superhero Indonesia mulai bangkit semenjak dirilisnya film-film karakter komik yang diangkat ke layar lebar. Salah satunya adalah Gundala. Gundala adalah superhero Indonesia yang muncul dalam komik karya Hasmi yang popular hingga saat ini.

Karakter Gundala sendiri diciptakan oleh Harya Suraminata (Hasmi) pada tahun 1969. Kini, melalui sutradara Joko Anwar, Gundala kembali dihadirkan dengan cerita yang agak berbeda dari yang ada di komik. Tentu saja film ini cukup sukses menarik banyak para penggemarnya. Apalagi setelah berhasil diikut sertakan di Toronto International Film Festival (TIFF).

Gundala, Negeri Ini Memang Butuh Patriot

Film Gundala (2019) sendiri akan menjadi pembuka jagat Bumilangit Cinematic Universe (BCU) yang nantinya akan dimunculkan lagi deretan para jagoan superhero lainnya.

Sinopsis Film Gundala (2019)

Dikisahkan bahwa, sejak usia masih anak-anak, Gundala kecil yang bernama Sancaka harus menghadapi berbagai macam ujian hidup. Dimana ia harus menyaksikan sendiri kematian ayahnya (diperankan oleh Rio Dewanto) yang dibunuh oleh temannya sendiri pada saat sedang melakukan aksi demo buruh. Disusul kemudian dengan kepergian ibunya (diperankan oleh Marissa Anita) yang meninggalkannya untuk alasan mencari pekerjaan di luar kota.

Review Film Gundala 2019

Sancaka kecil (diperankan oleh Muzakki Ramdhan) kini harus melalui hidupnya dengan seorang diri. Ia terpaksa mengamen di jalanan demi sesuap nasi. Hingga suatu saat ia dipertemukan dengan sosok anak yang bernama Awang (diperankan oleh Faris Fadjar Munggaran) ketika ia sedang dikeroyok oleh anak-anak pengamen lainnya yang membuatnya babak belur. Untung Awang datang menolongnya.

Awang yang memiliki ilmu bela diri yang cukup akhirnya mengajari Sancaka bela diri sebagai bekal jika ada yang mengganggunya lagi. Tapi sayang, Awang berniat pergi ke Tenggara untuk mencari tempat yang aman.

Review Film Gundala 2019

Di sebuah kereta api yang berjalan cepat, disitulah perpisahan mereka. Awang dan Sancaka akhirnya berpisah karena waktu itu Sancaka tidak bisa menaiki kereta api yang sedang melaju kencang, sehingga Sancaka tertinggal di belakang.


Sancaka dewasa (diperankan oleh Abimana Aryasatya) adalah seorang security disebuah pabrik. Semenjak kecil, Sancaka selalu saja merasa dikejar oleh petir. Sehingga membuat ia menjadi sosok yang fobia petir hingga dewasa. Tapi anehnya, petir ini memang selalu menyambarnya, ia pernah disambar petir pada usia anak-anak, bertepatan dengan ayahnya yang meninggal. Namun, petir tidak membunuhnya, seolah-olah petir justru memberikan kekuatan. Begitupun ketika Sancaka dewasa seusai menolong tetangganya yang bernama Wulan (diperankan oleh Tara Basro) ia pun dikeroyok oleh orang-orang tak dikenal yang terkait dengan perkelahiannya saat menolong Wulan. Disitu Sancaka babak belur dan jatuh pingsan. Tubuhnya dilempar dari atap pabrik dan jatuh ke tanah yang penuh dengan genangan air hujan. Hujan pun bertambah besar, distulah ia kembali disambar oleh petir dengan kekuatan yang sangat besar.

Review Film Gundala 2019

Sejak saat itulah, Sancaka lambat laun menyadari bahwa petir telah memberikan kekuatan pada tubuhnya. Hal ini terbukti saat ia terlibat perkelahian dengan sebanyak 30 orang preman yang hendak mengobrak-abrik pasar. Di perkelahian itu telapak tangannya tiba-tiba bisa memancarkan kilatan petir yang menghentak lawannya hingga terpental jauh. Tubuhnya pun menjadi semakin kuat. Kemudian, ia pun mulai merakit sebuah kostum yang dapat menyerap aliran petir, namun tidak membuat tubuhnya kesakitan.

Dengan kostum itulah, ia mulai memberantas kejahatan. Salah satu sosok penjahat yang harus ia hadapi adalah Pengkor (diperankan oleh Bront Palarae).


Pengkor adalah sosok penjahat yang memiliki tingkat intelijensi tinggi. Bernama asli Wisnu Atmaja, Pengkor lahir dan tumbuh dengan keadaan fisik yang tidak sempurna, Ia tumbuh penuh dengan kebencian. Selain kakinya yang cacat, Pengkor juga memiliki sebuah luka bakar di wajahnya. Ia juga memiliki ratusan tentara sekutu tersebar diberbagai tempat yang ia rekrut dari anak-anak yatim piatu yang telah ia hidupi dari harta warisan ayahnya. Sehingga kapan pun Pengkor membutuhkan bantuan, maka para tentara sekutunya ini akan bersiap membantunya.

Review Film Gundala 2019

Dan ternyata, Pengkor memiliki tujuan ingin menghancurkan generasi anak-anak yang lahir kelak, sehingga ia pun meracuni sumber pangan beras dengan serum racun amoral. Diperkirakan siapapun yang nantinya memakan beras beracun tersebut terutama ibu-ibu yang sedang hamil, maka jika anaknya lahir akan menjadi anak yang tidak bermoral.

Tentu saja, hal ini membuat kehebohan publik, sehingga mendatangkan demo besar-besaran agar segera dirilis obat anti serum amoral yang katanya ada dan sudah dibuat hanya memerlukan persetujuan dari seluruh para pejabat untuk meloloskannya ke publik. Ridwan Bakri (diperankan oleh Lukman Sardi) adalah salah satu politikus abu-abu yang paling menonjol dalam film ini, ia yang terlihat bergerak aktif dalam upaya menghadapi rencana jahat Pengkor. Ia juga yang menghubungi Sancaka untuk segera membantunya menggagalkan kelicikan Pengkor.

Selidik punya selidik, ternyata obat anti serum amoral adalah bukan obat yang sebenarnya, namun racun lain yang jika disuntikan ke para ibu-ibu hamil yang sudah terkontaminasi oleh racun yang disebarkan pada beras justru akan bereaksi menjadikan si janin yang dikandung oleh ibu-ibu tersebut akan lahir cacat dan tidak bermoral. Ini hanya akal-akalan kelompok Pengkor saja.



Namun, berkat aksi Gundala, semua botol obat tersebut hancur seketika oleh kekuatan resonansi petir yang di keluarkan oleh Gundala. Pengkor dan beberapa tentara sekutunya pun berhasil dilumpuhkan oleh Gundala.

Diakhir cerita, darah Sancaka yang berhasil dicuri oleh orang tak dikenal ternyata digunakan oleh orang yang bernama Ghazul (diperankan oleh Ario Bayu) untuk membangkitkan kembali musuh besar masa lalu Gundala yaitu Ki Wilawuk (diperankan oleh Sujiwo Tejo).

Film ini pun ditutup dengan kemunculan sosok superhero lainnya yang mungkin akan membantu Gundala di episode selanjutnya yaitu Sri Asih. Dia juga sudah muncul membantu Gundala pada saat menghentikan laju mobil pembawa obat anti serum amoral dengan sabetan selendangnya. Kostum Gundala yang baru pun sudah dimunculkan pada adegan penutup yang katanya adalah buatan rakyat.

Trailer Film Gundala (2019)



---------
  • Sutradara: Joko Anwar
  • Produser: Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo, Bismarka Kurniawan
  • Pemain: Abimana Aryasatya, Tara Basro, Bront Palarae, Ario Bayu, Rio Dewanto, Marissa Anita, Lukman Sardi, Muzakki Ramdhan, Faris Fadjar Munggaran, Sujiwo Tejo, Pevita Pearce, Cecep Arif Rahman, dll
  • Penulis: Joko Anwar
  • Genre: Sci-Fi, Aksi
  • Tanggal Rilis: 29 Agustus 2019
---------

Film Gundala (2019), adalah Gundala dalam versi yang agak beda dengan di komiknya. Namun menurut saya pribadi, Gundala karya Joko Anwar ini bukan hanya sekedar film fiksi biasa saja, melainkan ada gabungan unsur atau teori ilmiahnya, sehingga pantas jika saya sebut genre film ini sebagai film Sci-Fi. Diantaranya mengenai petir, pembuatan kostum yang juga diselaraskan dengan fungsinya, serta obat-obatan. Meskipun dalam penyampaian teori ilmiah tersebut sedikit keluar dari logika, namun sudah memberikan bobot tersendiri dalam cerita film. Kita tunggu Gundala episode berikutnya.

Posting Komentar

0 Komentar